New Post

Rss

Jumat, 01 Agustus 2014

Looking for Alaska, John Green

Looking for Alaska, John Green

Buku ini adalah buku kedua yang kubaca dari John Green. Yang pertama adalah The Fault in Our Stars. Entah mengapa, sepertinya dua buku John Green ini berakhir menyedihkan. Di TFIOS, tokoh sang pria (Gus) lah yang meninggal dunia, di Looking for Alaska, tokoh wanita nya lah (Alaska)  yang meniggal dunia. Dan juga di kedua buku ini, tokoh utamanya selalu digambarkan suka membaca buku. Di TFIOS, tokoh wanita, Hazel, suka membaca buku An Imperial Affliction (Peter van Houten), walaupun buku ini tidak ada. Di Looking for Alaska, tokoh pria, Miles Halter suka membaca buku biografi orang-orang terkenal, dan juga mengingat kata-kata terakhir orang tersebut. Dan Alaska sendiri adalah orang yang suka membaca, bahkan di kamar asramanya penuh dengan buku yang dibeli dari Garage Sale. Kategori Looking for Alaska adalah Young-Adult Book. Ceritanya banyak tertulis kata-kata tentang minuman beralkohol, rokok dan sex.

Ada lima tokoh utama dalam novel ini, yaitu Miles 'Pudge' Halter, Alaska Young, Chip 'The Colonel' Martin, Takumi Hikohito dan Lara Buterskaya. Novel ini berjalan dari sudut pandang Miles 'Pudge' Halter. Novel ini dimulai dengan Miles yang masuk ke sebuah boarding school. Ternyata dia satu kamar dengan Chip 'The Colonel'. Dimulailah petualangan mereka. Chip adalah seorang perokok, yang kemudian menularkan kebiasaannya kepada Miles. Mereka bertemu dengan Alaska ketika Colonel ingin membeli rokok dari Alaska. Alaska adalah seorang gadis yang cerdas, walaupun nakal. Dia kehilangan ibunya ketika dia masih kecil. Dia sering menyalahkan dirinya sendiri karena kepe rgian ibunya. Banyak kejadian lucu yang mereka alami bersama. Entah itu merokok di The Smoking Hole dan bahkan minum minuman beralkohol. Mereka menjalani kehidupan asrama mereka dengan kenakalan kecil dan melakukan prank terhadap anak asrama lainnya. Alaska merupakan seorang mak comblang. Dia berusaha mencarikan pacar untuk Pudge. Dia mengenalkan Lara kepada Pudge. dan kemudian kisah kenakalan mereka berlanjut dengan rokok, minuman keras dan prank yang ringan maupun cukup berat.

Setelah mereka berhasil mengeksekusi prank, mereka kemudian merayakannya. Mereka pesta minum di kamar Alaska. Setelah cukup larut dan mabuk, tiba-tiba Alaska ingin pergi ketika dia sedang mabuk. Pudge dan The Colonel membantu Alaska untuk mengalihkan perhatian Eagle supaya Alaska bisa pergi. Mereka sadar dengan kondisi Alaska yang sedang mabuk dan ingin berkendara, tapi entah mengapa mereka tidak melarangnya pergi. Akibatnya Alaska mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.

Pada awalnya mereka tidak percaya bahwa Alaska telah pergi. Mereka berusaha mencari keberadaan Alaska, mereka berpikir bahwa Alaska sedang membuat sebuah prank. Tapi memang kenyataannya Alaska telah pergi. Menyadari hal itu, mereka berusaha mencari alasan mengapa sebenarnya Alaska tiba-tiba ingin pergi di tengah malam dalam kondisi mabuk berat. Mereka berusaha mencari petunjuk mengapa Alaska ingin pergi. Pencarian akan Alaska hampir membuat persahabatan diantara mereka berempat hampir saja rusak. Namun, akhirnya mereka bersama mencari bukti dan menerka apa sebenarnya apa yang dipikirkan Alaska malam itu.

Novel ini juga menceritakan tentang agama. Disini dibahas bukan tentang perbedaan, namun apa yang menjadi dasar-dasar agama dan bagaimana sebenarnya agama secara aplikatif dalam kehidupan manusia. Dan tentang agama hanya sedikit saja dalam buku ini.

Hal yang dapat diambil dari novel ini adalah pengaruh yang kita berikan terhadap orang-orang sekitar kita. Apa yang akan kita tinggalkan bagi dunia ini ketika kita sudah pergi? Apakah yang baik atau malah yang buruk? Dan satu lagi kita harus bisa menerima kenyataan, jangan memaksakan kehendak. Mungkin ada hal lain, boleh ditambah di komentar untuk didiskusikan.

Aku punya e-Book yang bahasa Inggris dalam format epub dan pdf. Jika mau, silakan comment di bawah.
Copyright © 2012 Here I Am All Right Reserved