Kamis, 27 Maret 2014

Earth Hour!

Tahun ini, Earth Hour 'diperingati' pada hari Sabtu, 29 Maret 2014 dengan aksi mematikan listrik dan peralatan elektronik yang tidak digunakan selama satu jam mulai pukul 20.30 sampai 21.30. Nah, sebenarnya Earth Hour ini bukan hanya tentang mematikan peralatan elektronik, namun lebih kepada ajakan gaya hidup yang lebih peduli akan lingkungan sekitar kita. Kita diajak memulai dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, dan berusaha meminimalkan sampah plastik.  Aksi switch off listrik alat elektronik pada Sabtu ini merupakan tindakan kecil yang dilakukan orang banyak yang dapat memberikan efek yang besar bagi lingkungan. Earth Hour juga mengindikasikan bahwa perbuatan kecil yang dilakukan oleh banyak orang sangat berdampak.


Mari kita analisis sedikit 'kebaikan' tentang mematikan listrik ketika Sabtu nanti di kota Bandung. Pertama, yang pastinya jika sekitar 25% dari daerah kota Bandung mematikan listrik, maka kita akan dapat melihat langit dengan lebih jelas, kita akan dapat melihat gemerlap bintang di langit, karena polusi cahaya di langit berkurang cukup signifikan. Yang kedua, terjadi pengurangan beban pembangkit listrik yang secara tidak langsung mengurangi polusi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik. Koefisien emisi CO2 rata-rata di Indonesia menurut UNDP (2005) adalah 756 gram/kWh, dan ketika terjadi penghematan sebesar 12,5 MW adalah sekitar 9,45 ton. Yang ketiga, terjadi penghematan biaya pembayaran listrik. Asumsikan kebutuhan listrik kota Bandung sekitar 50 MW dan harga TDL rata-rata yang kita gunakan sebagai acuan adalah Rp1000,00. ketika Earth Hour terjadi penurunan beban sekitar 25%, yaitu sekitar 12,5 MW. Dan selama satu jam kita telah menghemat kira-kira 12,5 MWh, yang jika dihitung akan benilai sekitar Rp12.500.000.  Nah, itu masih perkiraan kasar untuk kota Bandung, karena data-data yang ada masih asumsi saja. Namun terlepas dari hal tersebut, jika skema diatas dapat terlaksana untuk kota Bandung, betapa banyaknya keuntungan yang kita dapatkan dipandang dari sudut peduli lingkungan. Bagaimana jika lebih banyak lagi yang berpartisipasi? Bagaimana jika kota-kota besar lain juga berpartisipasi?

Hal lain yang dapat kita lakukan adalah penghematan penggunaan kertas dan tisu, karena kedua benda tersebut bahan bakunya adalah kayu. Juga kita harus mulai melakukan gerakan bersepeda ke kantor, sekolah dan kampus, seperti yang dilakukan Walikota Bandung, Pak Ridwan Kamil, entah sekali seminggu atau dua kali seminggu dan memanfaatkan transportasi publik untuk bepergian. Hal tersebut secara signifikan dapat mengurangi kemacetan,polusi udara dan kerugian waktu yang disebabkan banyaknya kendaraan pribadi yang tidak 'efisien' dalam jumlah penumpang yang diangkutnya. Hal lain mungkin yang dapat kita lakukan adalah mematikan handphone kita selama satu jam ketika Earth Hour atau paling tidak masuk ke Airplane Mode sehingga handphone kita menyerap sangat sedikit energi.

Sekali lagi, Earth Hour bukan hanya ketika pada hari Sabtu kita mematikan listrik dan alat elektronik, namun lebih kepada gaya hidup yang peduli lingkungan dan keberlanjutannya. Mari kita memulai dari diri kita sendiri, dan berusaha mengajak orang-orang terdekat kita. Perubahan dimulai dari hal kecil yang dilakukan secara konsisten. #IniAksiku


Silakan tonton beberapa video dari official account Earth Hour.



0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 Here I Am All Right Reserved